Dugaan Penyimpangan Distribusi LPG 3 Kg: Pangkalan LPG 3 Kg Merajalela Jual di Atas HET, Langgar Pernyataan Yang di Buat di Kejaksaan Negeri Belitung

Berita, Daerah85 Dilihat

PENADUNIATAJAM.COM – Belitung – Ironis, meski jumlah pangkalan LPG 3 kg semakin banyak, distribusinya justru semakin tidak jelas. Banyak pangkalan yang seharusnya melayani warga sekitar, justru diduga menyalurkan gas ke luar wilayah, bahkan hingga ke Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Di lapangan, sejumlah warga sekitar bahkan tidak mengetahui bahwa ada pengiriman gas ke pangkalan di lingkungan mereka. 6/05/2025.

Beberapa pemilik toko juga diketahui memiliki pangkalan LPG, namun papan identitas pangkalan jarang dipasang, membuat keberadaannya sulit diketahui masyarakat. Harga jual pun tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yang berkisar antara Rp25.000 hingga Rp35.000 per tabung, jauh di atas ketentuan. Mirisnya, dugaan permainan harga ini terkesan dibiarkan tanpa pengawasan ketat dari pihak Pertamina.

Baca Juga:  PT. KMP Beltim Diduga Terlibat Pembelian Solar Subsidi Ilegal, Gunakan DO dan Faktur Palsu ?

Seorang pemilik pangkalan, ketika dikonfirmasi oleh wartawan, awalnya mengelak saat ditanya asal pasokan gas. Ia hanya menjawab, “Orang antar, Pak, dari beberapa orang.” Namun setelah didesak, ia akhirnya mengakui mendapat pasokan sekitar 100 tabung per minggu, yang dijual di tokonya dengan harga antara Rp25.000 hingga Rp30.000 per tabung. Alasannya: margin keuntungan kecil.

Di pangkalan lain, disebutkan mendapat jatah 200 tabung per minggu. Namun anehnya, warga sekitar tidak mengetahui adanya pengiriman gas. Bahkan ada warga yang mengaku sama sekali tidak tahu bahwa di dekatnya ada pangkalan.

Baca Juga:  Lapas Tanjungpandan Gelar Bhakti Sosial Sambut Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 di SDN Negeri 11 Badau

Dari hasil pantauan di lapangan, aktivitas di pangkalan mencurigakan. Setelah truk pengantar datang dan membongkar muatan ke gudang, hampir tidak ada warga yang datang membeli gas sepanjang hari. Sebaliknya, terlihat kendaraan pribadi seperti sepeda motor membawa ambong berisi 8 tabung dan mobil pick-up yang diduga kuat mengangkut tabung untuk dijual.

Seorang warga yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, “Sudah lama tidak ada informasi tabung masuk. Biasanya di grup ada info, tapi sekarang tidak ada, dan tabung gas datang kami tidak ada info.”

Baca Juga:  Polres Belitung Gelar Bhakti Religi di Gereja GPIB Imanuel Sambut Hari Bhayangkara ke-79

Warga lain yang berjualan di depan pangkalan pun mengaku tidak mengetahui keberadaan pangkalan tersebut. “Saya selalu beli gas jauh dari sini. Tidak pernah beli di situ,” ujarnya.

Lebih mengkhawatirkan lagi, pernyataan yang sebelumnya dibuat oleh pemilik pangkalan di hadapan Kejaksaan Negeri Belitung pada 22 Januari 2025 tampaknya tidak berdampak apa pun. Ini menunjukkan bahwa pemilik pangkalan tidak menghargai baik Kejaksaan maupun Pertamina sebagai pengawas distribusi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *