BKKBN Dorong Program ‘Genting Pemkab Beltim Targetkan Penurunan Stunting ke 17,3 Persen pada 2025

Daerah86 Dilihat

PENADUNIATAJAM.COM – Beltim – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur menargetkan prevalensi stunting pada tahun 2025 turun menjadi 17,3 persen. Target ini sedikit meningkat dibandingkan capaian tahun 2024 yang berada di angka 14 persen.

Namun, berdasarkan data terbaru dari Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM), angka stunting Kabupaten Belitung Timur saat ini berada di posisi 5,71 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari target dan menunjukkan capaian yang signifikan.

“Dari angka 5,71 persen itu, kami bersama OPD terkait dan mitra kerja termasuk PKK akan terus berupaya menurunkannya. Semakin rendah setiap tahun, lebih baik, bahkan melampaui target yang ditetapkan,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Beltim, Mathur Noviansyah, saat membuka Rapat Koordinasi Evaluasi Penurunan Stunting bersama berbagai pemangku kepentingan di Hotel Guest Manggar, Selasa (29/4/2025).

Baca Juga:  Modus Penyalahgunaan BBM Solar Subsidi Oleh AA Gunakan Mobil Granmax, Luxio dan Mobil Tangki Mitsubishi Canter

Mathur menekankan bahwa penurunan angka stunting tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah saja. Diperlukan kolaborasi antara seluruh mitra kerja seperti BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, PKK, pemerintah desa, serta pihak swasta.

“Kita harus kreatif dan inovatif dalam situasi anggaran yang terbatas. Peran CSR dari swasta dan alokasi dana desa dalam APBDes sangat penting dalam penanganan stunting,” tambah Mathur, yang hadir mewakili Bupati Beltim, Kamarudin Muten.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkab Beltim akan mendukung penuh program-program pemerintah pusat untuk percepatan penurunan stunting. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.

Baca Juga:  Teror Pelemparan Batu di Kantor Redaksi BTB: Ancaman Terhadap Kebebasan Pers di Belitung

“Karena objek utamanya adalah masyarakat, maka keterlibatan masyarakat sangat penting untuk menyukseskan program ini,” ujar Mathur.

BKKBN Babel Dorong Kabupaten Beltim Terapkan Program ‘Genting’

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fazar Supriadi Sentosa, memperkenalkan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) sebagai solusi strategis penanganan stunting di wilayah tersebut.

“Program Genting ini merupakan quick win dari Menteri Pembangunan Keluarga, Bapak Wihaji. Program ini sedang kami galakkan karena dirasa paling tepat untuk diterapkan di Babel,” kata Fazar.

Baca Juga:  Polres Belitung Tangkap Pemuda Terduga Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur di Desa Bantan

Program Genting merupakan pengembangan dari program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), dengan skema pendampingan yang lebih luas dan jangka waktu yang lebih panjang, yaitu hingga dua tahun bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita berisiko stunting.

“Program ini menyasar langsung keluarga berisiko. Anak-anak yang mengalami stunting akan dibantu dengan asupan bergizi.

Ibu hamil dan menyusui dari keluarga tidak mampu juga akan mendapat dukungan nutrisi. Bahkan remaja pun perlu diberi edukasi mengenai gizi dan pola hidup sehat,” jelas Fazar.

Ia berharap melalui program Genting, intervensi strategis yang tepat sasaran dapat diberikan kepada keluarga miskin berisiko stunting, sehingga prevalensi stunting bisa terus ditekan secara berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *